Sektor pariwisata merupakan salah satu industri yang berpeluang besar. Di Indonesia sendiri tersedia pilihan destinasi wisata yang beragam dengan segala daya tariknya. Strategi promosi wisata dirasa penting untuk dilakukan guna memperkenalkan wisata sekaligus menambah pendapatan masyarakat dan dapat menunjang perekonomian negara sebagai penghasil devisa bagi APBN Indonesia.
Kemudian, organisasi pariwisata dunia atau United Nations World Tourism Organization (UNWTO) menjelaskan bahwa pariwisata memiliki potensi yang mengubah hidup. Adapun potensi yang di maksud salah satunya adalah sebagai sumber utama penyedia lapangan kerja yang mengubah kehidupan seseorang.
Oleh karena itu, industri pariwisata harus meningkatkan kunjungan wisatawan baik domestik maupun mancanegara agar dapat terus berkembang. Dalam hal ini, objek wisata tersebut tentu diperlukan strategi promosi wisata yang tepat agar dapat menjadi terkenal.
Pentingnya Promosi Sebagai Bentuk Komunikasi Pemasaran Pariwisata
Promosi berarti memperkenalkan atau menginformasikan sesuatu, sedangkan promosi pariwisata adalah segala bentuk usaha atau kegiatan yang mempengaruhi seseorang untuk mengunjungi lokasi wisata. Sebagai bentuk komunikasi pemasaran, promosi menjadi langkah penentu keberhasilan untuk menarik minat wisatawan berkunjung di suatu destinasi wisata.
Dalam perkembangannya, industri pariwisata dihadapkan pada tantangan dan persaingan ketat dengan pelaku usaha pariwisata lainnya. Mengatasi kondisi tersebut, baik pelaku usaha pariwisata maupun stakeholder lainnya harus gencar melakukan promosi. Ditambah masalah saat ini, pariwisata Indonesia terdampak COVID 19 yang mengakibatkan kerugian.
Hingga April 2020, Perhimpunan Hotel Dan Restoran Indonesia (PHRI) mencatat kerugian industri pariwisata Indonesia mencapai 85,7 triliun. Kemudian jumlah kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara juga mengalami penurunan selama pandemi.
Karena itu dilakukan pemulihan untuk mengembangkan pembangunan industri pariwisata terutama pariwisata di suatu daerah. Dengan melakukan strategi promosi wisata yang baik akan memberikan feedback yang positif bagi keberlangsungan usaha wisata.
Perkembangan pariwisata khususnya pariwisata daerah tidak terlepas dari campur tangan dinas pariwisata. Strategi promosi dari dinas pariwisata juga penting dilakukan. Sinergi dari pengelola wisata daerah dan dinas pariwisata diharapkan dapat memberikan keuntungan bagi berbagai pihak dan mendukung pengelolaan objek wisata menjadi lebih baik lagi.
Menparekraf juga sudah mulai menerapkan kebijakan sektor pariwisata yang diarahkan untuk wisatawan yang berkunjung ke sebuah destinasi wisata. Kebijakan protokol kesehatan dan kualitas destinasi wisata menjadi perhatian Menpar agar wisatawan merasa nyaman dan aman.
Lalu, pertanyaannya adalah bagaimana strategi promosi wisata daerah yang efektif di masa pemulihan COVID-19? Bagaimana cara destinasi wisata mengoptimalkan promosi yang ada guna menarik minat pengunjung?
Aspek Pendukung Promosi Wisata
Sebelum mempromosikan objek wisata, pelaku usaha wisata harus melakukan analisis strategi promosi wisata dalam pengembangan wisata daerahnya. Hal yang berkaitan dengan perjalanan sebelum, selama, dan sesudah melakukan kunjungan ke tempat wisata merupakan pendukung promosi wisata dan harus diperhatikan detailnya.
Di era pasca pandemi COVID-19 diperkirakan terjadi perubahan dan tren baru dalam berwisata. Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf, menjelaskan akan terjadi paradigma dan tren wisata baru yang berfokus pada kesehatan dan kenyamanan wisatawan. beberapa hal berikut menjadi pertimbangan wisatawan dalam memilih destinasi wisata :
- Daya tarik
Wisata daerah harus memiliki keunikan dengan value tinggi yang membedakan dengan wisata lainnya. Daya tarik dapat berupa keindahan alam, budaya, dan berbagai daya tarik lainnya yang dapat menarik minat wisatawan.
- Akses transportasi
Dari sisi transportasi, selain akses ke lokasi yang mudah dan cepat wisatawan akan memperhatikan kebersihan, keamanan, jumlah pengguna dan pertimbangan lainnya untuk berwisata.
- Fasilitas
Fasilitas harus mencakup kebutuhan dan keinginan wisatawan. Fasilitas tersebut akan dimanfaatkan wisatawan selama berwisata. Semua fasilitas juga harus dalam keadaan higienis dan layanannya memenuhi SOP.
Mengelola destinasi wisata di masa pandemi COVID-19 jelas beresiko tinggi. wisatawan cenderung berpikir dua kali dalam memilih destinasi wisata yang akan dikunjunginya. Maka diperlukan kerjasama antar pemangku kepentingan dalam merencanakan strategi promosi wisata yang efektif. Dalam proses pemulihan sektor pariwisata pun dilakukan secara bertahap agar tetap dikontrol dengan baik.
Baca juga: BUMDES Arya kamuning kaduela menerima kunjuangan silaturahmi PEMDES dan BUMDES cisantana
Strategi Promosi Wisata Melalui Platform Digital
Sebelum merencanakan perjalanan, biasanya calon wisatawan melakukan survei informasi melalui platform digital. Informasi yang tersedia akan menjadi pertimbangan wisatawan dalam membuat keputusan memilih tujuan wisatanya.
Dengan begitu, digital menjadi terobosan dalam mempromosikan wisata daerah. Pelaku usaha wisata harus upgrade produk terkait tempat wisatanya di platform digital. Membuat inovasi produk, memperbarui social media, memanfaatkan google my business, mengetahui keinginan pasar wisatawan, memperhatikan kepuasan wisatawan melalui ulasan sosial media, dan mengoptimalkan konten di website.
Selain promosi media digital, strategi promosi pariwisata Indonesia di suatu daerah dapat dilakukan dengan cara berikut :
- Memperluas Networking
Membangun dan memperluas networking sangat penting dilakukan agar kegiatan usaha menjadi cepat berkembang. selain mempermudah kolaborasi dengan partner, segala keperluan dalam kegiatan usaha bisa terselesaikan berkat network.
- Menjalin Kolaborasi
Sektor pariwisata harus melibatkan mitra-mitra yang berpotensi menghasilkan profit seperti influencer, komunitas tertentu, maupun mitra dengan media online seperti travel agent, layanan e-money dan marketplace.
- Mengoptimalkan Fotografi
Keahlian memotret bisa dijadikan sebagai strategi promosi wisata untuk menggali destinasi wisata lewat foto-foto. setiap ada event pameran pariwisata, foto destinasi wisata yang unik dan kreatif akan dikenal masyarakat luas.
- Upgrade USP (Unique Selling Proposition)
Selain upgrade produk secara online, pelaku usaha wisata harus memikirkan USP (Unique Selling Proposition) yaitu keunikan yang disuguhkan kepada wisatawan sebagai alasan mengunjungi destinasi wisata daerah tersebut.
Setiap destinasi daerah pasti memiliki keunikannya sendiri. Maka dari itu, pelaku usaha wisata perlu meng-upgrade USP dimulai dari attraction (Atraksi), Amenities (fasilitas), dan Accessibility (Aksesibilitas) yang menyesuaikan perkembangan zaman.
Itulah ulasan mengenai strategi promosi wisata yang dapat dilakukan. Adanya pandemi COVID-19 tidak menjadi pesimis suatu destinasi wisata menjadi tidak berkembang yang tentunya harus menerapkan protokol kesehatan, cleanliness, health and safety yang kini menjadi standar kenormalan dalam pariwisata sehingga wisatawan akan merasa nyaman dan puas.
Icon daerah juga bisa dikenal dari destinasi wisatanya. Sektor pariwisata di suatu daerah harus didongkrak guna menyumbangkan pendapatan bagi masyarakat setempat maupun pelaku usaha wisata. Oleh sebab itu, berbagai strategi promosi wisata patut dicoba.
Posting Komentar